Dr. Suparyanto, M.Kes
APA ITU ANTIGEN
- Antigen: bahan yang dapat merangsang respon imun dan dapat bereaksi dengan antibodi
- Macam Antigen:
- Imunogen: bahan yg dpt merangsang respon imun
- Hapten: bahan yg dpt bereaksi dengan antibody
APA ITU EPITOP DAN PARATOP
- Epitop/Determinan → bagian dari antigen yg dpt mengenal/ menginduksi pembenntukan antibodi
- Paratop → bagian dari antibodi yg dpt mengikat epitop
MACAM ANTIGEN BERDASARKAN EPITOP
Unideterminan, univalen → jenis epitop satu dan jumlahnya satu
_#__________________________
Unideterminan, multivalen → jenis epitop satu, jumlah lebih dari satu
___#___#____#_______________
Multideterminan, univalen → jenis epitop lebih dari satu dan jumlahnya satu
_#__@___*___________________
Multideterminan, multivalen → jenis epitop lebih dari satu, jumlah lebih dari satu
___#_#_#_@__@__$__$__$___$_
MACAM ANTIGEN BERDASARKAN SPESIFISITAS
- Heteroantigen → dimiliki banyak spesies
- Xenoantigen → dimiliki spesies tertentu
- Alloantigen → dimiliki satu spesies
- Antigen organ spesifik → dimiliki organ tertentu
- Autoantigen → berasal dari tubuhnya sendiri
MACAM ANTIGEN BERDASARKAN KETERGANTUNGAN PADA SEL T
- T dependen → perlu pengenalan thd sel T dan sel B → untuk merangsang antibodi
- T Independen → dpt merangsang sel B tanpa mengenal sel T dahulu
MACAM ANTIGEN BERDASARKAN BAHAN KIMIANYA
- Karbohidrat → imunogenik
- Lipid: tidak imunogenik → hapten
- Asam nukleat → tidak imunogenik
- Protein → imunogenik
APA ITU ANTIBODI
- Antibodi → protein serum yang mempunyai respon imun (kekebalan) pada tubuh → Imunoglobulin (Ig)
- Ig dibentuk oleh sel plasma (proliferasi sel B) akibat kontak/dirangsang oleh antigen
- Macam Imunoglobulin: Ig G, Ig A, Ig M, Ig E, Ig D
IMUNOGLOBULIN G
- Terbanyak dalam serum (75%)
- Dapat menembus plasenta → membentuk imunitas bayi sampai berumur 6-9 bulan
- Mempunyai sifat opsonin → berhubungan erat dengan fagosit, monosit dan makrofag
- Berperan pada imunitas seluler → dapat merusak antigen seluler → berinteraksi dengan komplemen, sel K, eosinofil dan neutrofil
IMUNOGLOBULIN A
- Sedikit dalam serum
- Banyak terdapat dalam → saluran nafas, cerna, kemih, air mata, keringat, ludah dan air susu
- Fungsi:
- Menetralkan toksin dan virus,
- Mencegah kontak antara toksin/ virus dng sel sasaran
- Mengumpalkan/ mengganggu gerak kuman → memudahkan fagositosis
IMUNOGLOBULIN M
- Tidak dapat menembus plasenta
- Dibentuk pertama kali oleh tubuh → akibat rangsangan antigen → sifilis, rubela, toksoplasmosis
- Fungsi:
- Mencegah gerakan mikroorganisme antigen → memudahkan fagositosis
- Aglutinosis kuat terhadap antigen
IMUNOGLOBULIN E
- Jumlah paling sedikit dalam serum
- Mudah diikat oleh sel mastosit, basofil dan eosinofil
- Kadar tinggi pada kasus: alergi, infeksi cacing, skistosomiasis, trikinosis
- Proteksi terhadap invasi parasit seperti cacing
IMUNOGLOBULIN D
- Sedikit ditemukan dalam sirkulasi
- Tidak dapat mengikat komplemen
- Mempunyai aktifitas antibodi terhadap → makanan dan autoantigen
REFERENSI
- Harper, Rodwell, Mayes, 1977, Review of Physiological Chemistry
- Colby, 1992, Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma, Jakarta, EGC
- Wirahadikusumah, 1985, Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid, Bandung, ITB
- Harjasasmita, 1996, Ikhtisar Biokimia Dasar B, Jakarta, FKUI
- Toha, 2001, Biokimia, Metabolisme Biomolekul, Bandung, Alfabeta
- Poedjiadi, Supriyanti, 2007, Dasr-Dasar Biokimia, Bandung, UI Press
No comments:
Post a Comment