PATOFISIOLOGI DARAH 2
LEUKOSIT
- Fungsi utama leukosit pertahanan melawan infeksi
- Macam leukosit: granulosit (neutrofil, eosinofil dan basofil), agranulosit (limfosit dan monosit)
- Leukositosis: jumlah lekosit lebih dari normal (>10.000/mm3)
- Leukopenia: jumlah leukosit kurang dari normal (<5.000/mm3)
GANGGUAN LEUKOSIT
LEUKEMIA
- Leukemia → penyakit neoplastik sumsum tulang (proliferasi lekopetik)
- Tanda: diferensiasi dan proliferasi sel induk hematopoitik (sel limfoblast) di sumsum tulang
- Leukemia Limfoblastik akut (banyak pada anak)
- Leukemia Mieloblastik akut (banyak pada dewasa)
ETIOLOGI LEUKEMIA
- Penyebab dasar tidak diketahui
- Jarang familial (meningkat pada saudara kandung)
- Radiasi
- Zat kimia (benzen, arsen, pestisida, kloramfenikol, fenilbutazon, agen antineoplastik)
LEUKEMIA AKUT
- Proliferasi sistem lekopetik →
- Mendesak sistem eritropetik →anemia
- Mendesak trombopetik → trombopeni
- Gejala:lemah, demam, anoreksia, nyeri pada sendi
- Tanda: pucat, purpura, splenomegali, hepatomegali, limfadenopati
- Penurunan sel hematopoitik (granulosit dan trombosit) Infeksi (selulitis, pneumonia, infeksi oral, abses perirektal, septikemia) dan perdarahan
- Menggigil, demam, takikardi, takipnea Pengobatan: kemoterapi, transplantasi sumsum tulang
- Leukemia Granulositik Kronik (LGK) atau Leukemia Mielositik Kronik (LMK) → 15% pada dewasa Gangguan mieloproliferatif (mieloblast) sumsum tulang
- Kromosom Philadelphia (Ph) → merupakan contoh perubahan sitogenetik pada 85% pasien leukemia mieloid kronik, leukemia limfoid atau mielositik akut
LEUKEMIA KRONIK
- Gejala: hipermetabolik: kelelahan, penurunan BB, tidak tahan panas, splenomegali, anemia, takikardia, pucat, nafas pendek
- Pengobatan: kemoterapi, transplatasi sumsum tulang
LIMFOMA
- Limfoma → keganasan sistem limfatik
- Penyebab: tidak diketahui, imunodefisiensi, terpapar herbisida, pestisida, pelarut organik (benzen)
- Berdasarkan histopatologi mikroskopik dan kelenjar limfe yang terserang dibedakan: limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin
STADIUM LIMFOMA HODGKIN
- Stadium 1: mengenai satu regio kelenjar limfe
- Stadium 2: mengenai dua atau lebih kelenjar limfe berdekatan atau 2 kel limfe berjauhan
- Stadium 3: mengenai diatas dan dibawah diafragma, tetapi masih terbatas pada kel limfe
- Stadium 4: keterlibatan difus organ ekstralimfatik (sumsum tulang, hati)
LIMFOMA HODGKIN
- Penyebab: belum diketahui
- Gambaran histologis: sel Reed Sternberg yang merupakan sel berinti dua atau lebih nukleoli besar (ciri khas limfoma Hodgkin)
- Gejala: pembesaran kel limfe (servikal dan supraclavikular) teraba seperti karet, tidak nyeri tekan, batuk kering, nafas pendek, demam, keringat malam, anoreksia, kakeksia, kelelahan Pengobatan: kemoterapi
LIMFOMA NON HODGKIN
- 70% → berasal dari sel B
- Gejala: demam, penurunan BB, keringat malam, limfadenopati difus tanpa sakit, efusi pleura, anoreksi, mual, hematemesis
- Pengobatan: kemoterapi
MULTIPLE MIELOMA
- Multiple mieloma: neoplastik sel plasma
- Manifestasinya adalah proliferasi sel plasma imatur dan matur dalam sumsum tulang
- Penyebab: tidak diketahui
- Gambaran diagnosa: >10% sel plasma di sumsum tulang
- Sel plasma dalam tulang atau biopsi jaringan lunak
- Adanya protein mieloma pada imunoelektroforesis urine atau plasma
- Adanya lesi tulang pada radiogram rangka
- Hapusan perifer ditemukan sel mieloma
- Tumor atau asimtomatis, anemia, hiperkalsemia
- Peningkatan globulin abnormal → gangguan penglihatan, sakit kepala, mengantuk, mudah marah, kebingungan
- Perdarahan, nyeri tulang (destruksi dan faktur patologis)
- Pengobatan: kemoterapi
HEMOSTASIS
- Hemostasis dan koagulasi adalah serangkaian komplek reaksi yang menyebabkan pengendalian perdarahan melalui pembentukan trombosit dan bekuan fibrin pada tempat cidera
- Bekuan diikuti oleh resolusi (lisis bekuan) dan regenerasi endotel
FAKTOR PEMBEKUAN
- I →Fibrinogen
- II → protrombin
- III → Tromboplastin
- IV → kalsium
- V → Akselerator plasma globulin
- VII → Akselerator konversi proteombin serum
- VIII → Globulin anti hemolitik
- IX → Faktor Christmas
- X → Faktor Stuart Prower
- XI → Pendahulu Tromboplastin Plasma
- XII → Faktor Hageman
- XIII → Faktor Penstabil Fibrin
- Faktor pembekuan, kecuali faktor III (tromboplastin jaringan) dan faktor IV (Calsium) → merupakan protein plasma yang berada dalam sirkulasi
- Tromboplastin jaringan (Faktor III) → dilepas oleh pembuluh darah yang cedera → disebut Faktor Ekstrinsik
- Faktor Instrinsik → faktor pembekuan yang ada dalam plasma darah
HEMOSTASIS
- Hemostasis dan koagulasi melindungi individu dari perdarahan masif akibat trauma
- Pada keadaan abnormal, dapat terjadi perdarahan yang mengancam jiwa atau trombosis yang menyumbat cabang pembuluh darah
- Pada saat cedera, tiga proses utama yang menyebabkan hemostasis adalah:
- Vasokonstriksi sementara
- Reaksi trombosit yang terdiri atas adhesi, reaksi pelepasan, dan agregasi trombosit
- Aktivasi faktor pembekuan
- Koagulasi dimulai dalam keadaan homeostatik oleh cedera vaskuler
- Vasokontriksi merupakan respon segera terhadap cedera, diikuti dengan adhesi trombosit pada kolagen didalam dinding pembuluh darah yang cedera
- ADP (agregasi adenosin difosfat) dilepas oleh trombosit yang menyebabkan agregasi
- Trombin merangsang agregasi trombosit
- Faktor III trombosit juga mempercepat pembekuan plasma
BAGAN FASE KOAGULASI
HEMOSTASIS
- Setelah pembentukan bekuan, penghentian pembekuan darah lebih lanjut penting untuk menghindari keadaan trombotik yang tidak diinginkan yang disebabkan oleh pembentukan bekuan sistemik yang berlebihan
- Antikoagulan yang terdapat secara alami adalah antitrombin III (ko-faktor heparin), protein C dan S
- Sistem fibrinolitik diaktivasi oleh trombin yang ada didalam sirkulasi, yang memecah fibrinogen menjadi monomer fibrin
- Aktivasi trombin yang berlebihan mengakibatkan berkurangnya fibrinogen, trombositopenia, berkurangnya faktor koagulasi, dan fibrinolisis
HEMOFILIA
- Hemofilia → gangguan koagulasi herediter → berepisode sebagai perdarahan intermiten
- Hemofilia → akibat mutasi gen faktor VIII (Hemofili A) atau faktor IX (Hemofili B) → kedua gen terletak di kromosom X → gangguan resesif terkait X
- Pengobatan: meningkatkan faktor VIII atau IX dan mencegah komplikasi
PENYAKIT VON WILLEBRAND
- Penyakit Von Willebrand → gangguan koagulasi herediter (autosomal resesif)
- Terjadi penurunan Faktor VIII
- Pengobatan: meningkatkan faktor VIII
DIC (DISEMINATA INTRAVASKULER COAGULATION)
- DIC → merupakan sindrom kompleks, dimana plasma darah yang harusnya cair berubah jadi bekuan akibat terbentuknya trombi fibrin difus, yang menyumbat mikrovaskuler tubuh
- DIC disebabkan masuknya aktivator koagulasi (tromboplastin) kedalam sirkulasi: solusio plasenta, tumor, luka bakar, cedera remuk
- Pengobatan: Heparin (antikoagolan)
REFERENSI
- Price, Wilson (2005), Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Jakarta: EGC, edisi 6
No comments:
Post a Comment