Dr. Suparyanto, M.Kes
KELUARGA BERENCANA (KB) DAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK
PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA
- Keluarga berencana adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 2004:472).
- Menurut WHO (World Health Organization) / Expert Committee 1970 adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk:
- Mendapatkan objektif tertentu.
- Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan.
- Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan.
- Mengatur interval diantara kehamilan.
- Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri.(Hartanto, 2003:14)
PENGERTIAN KONTRASEPSI
- Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah hubungan intim. Cara kontrasepsi sifatnya tidak permanen, dan memungkinkan pasangan untuk mendapatkan kembali anak apabila diinginkan (Suzilawati, 2009).
- Menurut Wiknjosastro (2006:534) kontrasepsi adalah usaha untuk mencegah kehamilan.
CARA KERJA KONTRASEPSI
- Pada umumnya cara kerja kontrasepsi adalah sebagai berikut:
- Mengusahakan agar tidak terjadi konsepsi.
- Melumpuhkan sperma.
- Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.
PEMBAGIAN CARA KONTRASEPSI
- Menurut BKKBN (2004:149) pada umumnya cara atau metode kontrasepsi dapat dibagi menjadi:
1 Metode sederhana.
- Tanpa alat atau obat: senggama terputus, pantang berkala.
- Dengan alat atau obat: kondom, diafragma atau kap, kream, jelli dan cairan berbusa, tablet berbusa (vaginal tablet), intravagina tissue.
2 Metode kontrasepsi efektif.
- Pil.
- AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim).
- Suntikan.
- Implant (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit).
3 Metode mantap dengan cara operasi (Kontrasepsi Mantap).
- Pada wanita, misalnya: metode operasi wanita (MOW) atau tubektomi.
- Pada pria: metode operasi pria (MOP)/vasektomi.
KELUARGA BERENCANA SUNTIK
Pengertian keluarga berencana suntik (KB Suntik)
- Keluarga berencana suntik merupakan metode kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan. Metode suntikan telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional serta peminatnya makin bertambah. Tingginya peminat suntikan oleh karena aman, sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pasca persalinan (Manuaba, 2002:444).
- Keluarga berencana suntik merupakan metode kontrasepsi efektif yaitu metode yang dalam penggunaannya mempunyai efektifitas atau tingkat kelangsungan pemakaian relatif lebih tinggi serta angka kegagalan relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan alat kontrasepsi sederhana (BKKBN, 2002:166).
JENIS KONTRASEPSI SUNTIK
- Menurut Hartanto (2003:142) dua kontrasepsi suntikan berdaya kerja lama yang sekarang banyak dipakai adalah:
1. Keluarga berencana suntik tribulanan
- Keluarga berencana suntik merupakan metode kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan. Metode suntikan telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional serta peminatnya makin bertambah. Tingginya peminat suntikan oleh karena aman, sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pasca persalinan (Manuaba, 2002:444).
- Yang termasuk dalam metode suntikan tribulanan yaitu depoprovera yang merupakan 6-alfa-medroxyprogesterone yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesteron yang kuat dan sangat efektif. Obat ini termasuk obat Depo noristerat juga termasuk dalam golongan ini (Wiknjosastro, 2006:51).
- DMPA (Depot medroxy progesterone acetate) atau depoprovera yang diberikan tiap tiga bulan dengan dosis 150 milligram.
a.Mekanisme metode suntik keluarga berencana (KB) tribulanan yaitu:
- Obat ini menghalangi terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan releasing factor dan hipotalamus.
- Leher serviks bertambah kental, sehingga menghambat penetrasi sperma melalui serviks uteri.
- Implantasi ovum dalam endometrium dihalangi.
- Kecepatan transport ovum melalui tuba berubah.
b. Keuntungan metode suntik tribulanan
- Efektifitas tinggi.
- Sederhana pemakaiannya.
- Cukup menyenangkan bagi akseptor (injeksi hanya 4x setahun).
- Reversible (kesuburan dapat kembali).
- Cocok untuk ibu-ibu yang menyusui anak.
c. Kekurangan metode Depot medroxy progesterone acetate menurut Wiknjosastro (2006:551) yaitu:
- Sering menimbulkan perdarahan yang tidak teratur (spotting breakthrough bleeding).
- Dapat menimbulkan amenorrhoe.
- Berat badan yang bertambah 2,3 kilogram pada tahun pertama dan meningkat 7,5 kilogram selama enam tahun.
- Sakit kepala.
- Pada sistem kardiovaskuler efeknya sangat sedikit, mungkin ada sedikit peninggian dari kadar insulin dan penurunan HDL kolesterol.
2. Pengertian keluarga berencana metode suntik bulanan
- Keluarga berencana suntik bulanan merupakan metode suntikan yang pemberiannya tiap bulan. Metode ini diberikan secara parenteral melalui suntikan intramuscular dan memberikan efek jangka panjang. Kombinasi antara progesterone dan estrogen yang menghambat ovulasi. Mekanisme lain yaitu perubahan endometrium, mucus serviks dan Tuba fallopii menghasilkan penghambatan penetrasi sperma ke dalam rahim dan mempersulit terjadinya nidasi.
a.Kelebihan metode suntik bulanan
- Menurut Hartanto (2004:156) kelebihan kontrasepsi suntikan sekali sebulan yaitu:
- Menimbulkan perdarahan teratur setiap bulan.
- Kurang menimbulkan perdarahan bercak atau perdarahan irregular lainnya.
- Kurang menimbulkan amenorrhoe.
- Efek samping lebih cepat menghilang setelah suntikan dihentikan.
b. Kerugian metode suntik bulanan
- Sedangkan kerugian dari kontrasepsi suntikan sekali sebulan (Hartanto, 2003:154) yaitu:
- Penyuntikan lebih sering.
- Biaya keseluruhan lebih tinggi.
- Kemungkinan efek samping karena estrogennya.
Efek samping metode suntik bulanan
- Kemudian efek samping dari kontrasepsi suntikan sekali sebulan yaitu:
- Efek samping yang berhubungan dengan kontrasepsi oral kombinasi seperti nausea, sakit kepala, sakit pada dada, peningkatan berat badan 3 kilogram selama tahun pertama dan bertambah secara progesif selama tahun kedua.
- Perdarahan setelah penyuntikan pertama dapat terjadi kira-kira selama 30 hari. Lebih dari 60% wanita mendapatkan kembali siklus yang normal setelah 1 tahun. Sejumlah wanita yang menggunakan cyclofem mengalami perdarahan lebih awal atau lebih lambat dari biasanya, dan sejumlah wanita yang lain mengalami amenorrhoe, spoting atau masa perdarahan yang lebih lama dan lebih berat.
- Tidak ada atau sedikit efek yang berpengaruh pada kolesterol, koagulasi, fibrinolisis, fungsi platelet, tekanan darah sistolik atau diastolic, lemak atau apolipoprotein.
d. Kontra indikasi suntikan satu bulan sekali
- Kehamilan atau dugaan hamil.
- Kanker payudara
- Kanker saluran genital.
- Menderita atau pernah mempunyai gangguan tromboembolik.
- Penyakit pembuluh darah otak atau pembuluh jantung.
- Perdarahan abnormal yang tidak diketahui penyebabnya.
- Focal migraine.
- Penyakit hati akut.
MEKANISME METODE SUNTIK KELUARGA BERENCANA (KB)
- Menurut Wiknjosastro (2006:145) mekanisme metode suntikan keluarga berencana (KB) yaitu:
- Primer:
- mencegah ovulasi yaitu menghalangi pengeluaran Follicel stimulating hormone (FSH).
- Sekunder:
- Leher serviks menjadi kental dan sedikit, sehingga merupakan barrier terhadap spermatozoa.
- Membuat endometrium menjadi kurang baik atau tidak layak untuk implantasi dari ovum yang telah dibuahi.
- Mungkin mempengaruhi kecepatan transport ovum di dalam Tuba fallopii.
- Efektifitas keluarga berencana suntik ini sangat tinggi, angka kegagalan kurang dari 1%. World Health Organization (WHO) telah melakukan penelitian pada DMPA (Depot medroxy progesterone acetate) dengan dosis standart dengan angka kegagalan 0,7% (Hartanto, 2003:146).
KEUNTUNGAN METODE SUNTIK
- Keuntungan metode suntik menurut Manuaba (2002:445) yaitu:
- Tingkat efektifitasnya tinggi.
- Hubungan seks dengan metode suntikan bebas.
- Pengawasan medis yang ringan.
- Dapat diberikan pasca persalinan, pasca keguguran atau pasca menstruasi.
- Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.
- Praktis, efektif dan aman.
- Tidak mempengaruhi ASI.
- Cocok digunakan untuk ibu menyusui.
- Dapat menurunkan kemungkinan anemia.
KONTRA INDIKASI METODE SUNTIK
- Kontra indikasi metode suntikan menurut beberapa sumber dari Hartanto (2003:149), WHO menganjurkan untuk tidak menggunakan kontrasepsi suntikan pada:
- Kehamilan.
- Karsinoma payudara.
- Karsinoma traktus genitalia.
- Perdarahan akibat kelainan ginekologi (perdarahan dari liang senggama) yang tidak diketahui penyebabnya.
- Penyakit jantung, hati, darah, kencing manis (penyakit metabolisme) paru berat.
- Terdapat tromboflebitis atau riwayat tromboflebitis.
- Varises berat
- Metode suntikan ini diberikan pada hari ke 3-5 pasca persalinan, segera setelah keguguran, dan pada masa interval sebelum hari kelima haid. Tehnik penyuntikan adalah secara intramuskulus dalam, di daerah Muskulus gluteus maksimus atau deltoideus.
EFEK SAMPING METODE SUNTIK
- Menurut BKKBN (2002:176) metode suntikan memiliki efek samping yaitu:
1. Gangguan haid.
Gejala dan keluhan.
- Terdapat gangguan haid seperti amenorrhoe yaitu tidak dating haid pada setiap bulan selama menjadi akseptor keluarga berencana suntik tiga bulan berturut-turut. Spoting yaitu bercak-bercak perdarahan di luar haid yang terjadi selama akseptor mengikuti keluarga berencana suntik. Metroragia yaitu perdarahan yang berlebihan di luar masa haid. Menoragia yaitu datangnya darah haid yang berlebihan jumlahnya.
Pelayanan konseling.
- Memberikan penjelasan kepada calon akseptor keluarga berencana suntik bahwa pada pemakaian suntik dapat menyebabkan gejala-gejala tersebut yang merupakan akibat dari hormonal alat kontrasepsi suntik.
Penanggulangan dan pengobatan.
- Bila pasien ingin haid dapat diberikan keluarga berencana pil hari I sampai II masing0-masing tiga tablet. Selanjutnya hari IV 1x1 selama 4-5 hari. Bila terjadi perdarahan dapat pula diberikan preparat estrogen misalnya lynoral 2x1 sehari sampai perdarahan berhenti. Setelah berhenti dapat dilaksanakan tapering of (1x1 tablet) selama beberapa hari. Dosis dapat ditingkatkan bila perlu.
2. Depresi.
a.Gejala dan keluhan.
- Rasa lesu, tidak bersemangat dalam kerja atau kehidupan.
b.Penanggulangan dan pengobatan.
- Menjelaskan pada calon akseptor guna menghindari perasaan bersalah dari calon akseptor.
c.Pengobatan medis.
- Terapi psikologis bagi yang menderita depresi. Pemberian vitamin-vitamin seperti vitamin B 60 milligram.
3. Keputihan.
a.Gejala dan keluhan.
- Adanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari liang senggama dan terasa mengganggu. Berbahaya bila berbau, panas atau terasa gatal.
b.Konseling.
- Menjelaskan bahwa pada peserta KB suntik jarang terjadi keputihan. Bila terjadi keputihan harus dicari penyebabnya dan diberikan pengobatan.
c.Pengobatan medis.
- Pada kasus dimana cairan berlebihan dapat diberikan preparat anti cholinergic seperti Extract belladonna 10 milligram 2x1 tablet, untuk mengurangi cairan tersebut.
4.Jerawat.
a.Gejala dan keluhan.
- Timbulnya jerawat di badan atau wajah dapat disertai infeksi atau tidak.
b.Penanggulangan dan pengobatan.
- Pemberian vitamin A dan E dengan dosis tinggi, bila disertai infeksi dapat diberikan preparat Tetracycline 25 milligram 2x1 kapsul selama 1 atau 2 minggu.
5. Perubahan libido.
a.Gejala dan keluhan.
- Menurunnya atau meningkatnya libido akseptor, hal ini bersifat subjektif dan sulit dinilai.
b.Konseling.
- Menjelaskan kepada pasien kemungkinan hal ini, dan sifatnya yang subjektif.
6. Perubahan berat badan.
a.Gejala dan keluhan.
- Berat badan bertambah beberapa kilogram dalam beberapa bulan setelah pemakaian metode ini.
b.Penanggulangan.
- Kenaikan berat badan dapat disebabkan hal-hal lain, dapat pula terjadi penurunan berat badan. Hal ini tidaklah selalu disebabkan oleh kontrasepsi metode suntikan, dan perlu diteliti dengan seksama.
c.Pengobatan medis.
- Pengobatan diet rendah kalori dianjurkan, disertai olah raga seperti senam dan sebagainya. Bila terlalu kurus dianjurkan untuk diet tinggi kalori, bila berhasil dianjurkan untuk mengganti cara kontrasepsi non hormonal.
7. Pusing dan sakit kepala.
a.Gejala dan keluhan.
- Rasa berputar atau sakit pada kepala yang dapat terjadi pada satu sisi, kedua sisi atau pada seluruh bagian kepala. Biasanya bersifat sementara.
b.Penanggulangan medis.
- Pemberian anti prostaglandin untuk mengurangi keluhan, misalnya: acetosal 500 milligram 3x1 table/hari atau paracetamol 500 milligram.
8.Hematoma.
a.Gejala dan keluhan.
- Warna biru dan rasa nyeri pada daerah suntikan akibat perdarahan bawah kulit.
b.Penanggulangan.
- Menjelaskan kepada calon akseptor kemungkinan terjadi hal ini.
c.Pengobatan medis.
- Kompres dingin pada daerah yang membiru selama dua hari, setelah itu dirubah kompres panas hingga warna biru kekuningan hilang.
KOMPLIKASI DAN CARA PENANGGULANGAN
1.Infeksi dan abces.
- Diakibatkan pemakaian jarum suntik yang tidak suci hama.
2.Gejala dan keluhan.
- Rasa sakit dan panas di daerah suntikan, bila terdapat abces teraba adanya benjolan yang nyeri di daerah suntikan.
3.Penanggulangan dan pengobatan.
- Pemberian anti biotic dosis tinggi misalnya Ampicillin 500 milligram 3x1 kapsul/hari.
(Verrals,2008:196)
REFERENSI
- Arikunto, 2005. Prosedur penelitian dengan pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
- Binadiknakes, 2001. Elektromedik dan pengembangannya. Edisi No 17.
- BKKBN, 2002. Informasi Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: BKKBN.
- BKKBN, 2004. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi: Kebijakan Program dan Kegiatan tahun 2005-2009. Jakarta: BKKBN.
- BKKBN, 2005. Unit Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: BKKBN.
- Bhuono, 2005. Strategis Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yoagyakarta: Andi offset.
- Manuaba, 2002. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC.
- Hartanto, 2002. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
- Hastono, 2008. Metode Statistik Inferensial. Jakarta: Universitas Indonesia.
- Mansjoer, 2003. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 Edisi 3. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indoensia.
- Notoatmodjo, 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
- Nursalam, 2003. Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Infomedika.
- Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitan Ilmu Keperawatan, Edisi III . Jakarta: Salemba Medika.
- Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 2004. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
- Soedigdo, 2002. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, Jakarta: Binarupa Aksara.
- Sugiyono, 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfa Beta.
- Varney, 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan edisi 4. Jakarta: EGC.
- Verralls, 2008. Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan Edisi ke 3. Jakarta: EGC
- Wiknjosastro, 2006. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
No comments:
Post a Comment