Sunday, February 14, 2010

GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI

Dr.Suparyanto, M.Kes

GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI

INFERTILITAS

  • Infertilitas primer: istri belum pernah hamil walaupun bersanggama dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan.
  • Infertilitas skunder: istri pernah hamil, kemudian tidak terjadi kehamilan lagi walaupun bersanggama dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan.

Masalah infertilitas dapat terjadi pada:
•Masalah sperma:
  • Konsentrasi sperma: 20 – 60 juta/ml yang dianggap normal, jika kurang dari 10 juta/ml makin sulit
  • Motilitas: makin motil sperma makin efektif
  • Morfologi: untuk mengetahui bentuk sperma

•Masalah vagina
  • Sumbatan: psikogen, vaginismus, disparenia
  • Peradangan: Candida albican, Trikomonas vaginalis

•Masalah servik
  • Sumbatan kanalis servik
  • Lendir servik yang abnormal
  • Malposisi dari servik

•Masalah uterus
  • Distorsi cavum uteri
  • Mioma uteri
  • Polip uteri
  • Gangguan kontraksi uterus

•Masalah tuba
  • Penyumbatan tuba, diperiksa dengan pertubasi, memeriksa potensi tuba dengan jalan dengan jalan meniupkan gas CO2 melalui kanula atau kateter Foley yang dipasang pada kanalis servik

•Masalah ovarium
  • Ada tidaknya ovulasi

•Masalah peritoneum
  • Ada tidaknya keradangan atau kelainan lain yang mengganggu fertilitas

GANGGUAN MENSTRUASI

Gangguan haid dan siklusnya dapat digolongkan dalam :
1.Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan haid :
  • Hipermenorea atau Menoragia
  • Hipomenorea

2Kelainan siklus :
  • Polimenorea
  • Oligomenorea
  • Amenorea

3.Perdarahan diluar haid :
  • Metroragia

4.Gangguan lain yang ada hubunganya dengan haid :
  • Dismenorea

HIPERMENOREA / MENORAGIA
  • Perdarahan haid yang lebih banyak dan lebih lama dari normal, penyebabnya mioma uteri, polip endometrium yang menyebabkan gangguan kontraktilitas .

HIPOMENOREA :
  • Perdarahan haid yang lebih pendek dari biasanya ., biasanya disebabkan adanya gangguan endokrin atau miomektomi

POLIMENOREA :
  • Siklus haid yang lebih pendek dari biasanya ( < 21 hari ). Penyebabnya adalah gangguan endokrin atau kongesti ovarium karena peradangan, endometriosis dsb. Jika disertai perdarahan yang banyak disebut : Polimenoragia

OLIGOMENOREA :
  • Siklus haid lebih panjang dari normal ( . 35 hari ), dapat disebabkan pengaruh psikis atau penyakit TBC

AMENOREA :
  • Keadaan tidak haid 3 bulan berturut turut. Dapat disebabkan TBC , lues , tumor atau akibat kuretase ( Asherman syndrom )
METRORAGIA :
  • Perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubunganya dengan siklus haid . Disebabkan karena abortus, kehamilan ektopic, carcinoma corpus uteri, carcinoma cervix dan endometritis haemoragika.

DYSMENOREA ;
  • Keadaan nyeri sewaktu haid . Penyebabnya psikis, anemia, penyakit menahun (TBC), obstruksi canalis cervikalis, kelainan endokrin.


KET (KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU)

  • Batasan : hasil konsepsi ber implantasi di luar endometrium, umumnya di tuba Fallopii, tetapi dapat juga di ovarium maupun abdomen

Etiologi :
  • Gangguan transportasi dari hasil konsepsi
  • Radang panggul ( PID )
  • AKDR
  • Penyempitan lumen akibat tumor
  • Kelainan hormonal :
  • Induksi ovulasi
  • Ovulasi yang terlambat

Gejala klinis :
  • Tanda kehamilan : amenoroe, mual
  • Pembesaran uterus, yang disertai adanya mass / tumor didaerah adneksa
  • Nyeri perut, dan nyeri saat cervik digoyang
  • Perdarahan, dan akibatnya hipovolemik
  • Cavum Douglasi menonjol akibat adanya bekuan darah

Penatalaksanaan :
  • Laparotomi : salfingektomi atau salfingo-ooforektomi
  • Mengatasi syok dengan tranfusi

CYSTOMA OVARII

  • Tumor jinak ovarium yang berbentuk kista, berasal dari corpus luteum (non neoplastik) tetapi ada juga yang neoplastik.
  • Kista ini mempunyai permukaan rata dan halus, biasanya bertangkai, seringkali bilateral, dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan didalam kista jernih, serus dan berwarna kuning.

Gejala klinis :
  • Adanya mass di perut
  • Nyeri bila ada torsi pada kistoma yang bertangkai

Penatalaksanaan : operatif , pengangkatan kista dengan reseksi ovarium

MYOMA UTERI

  • Tumor jinak pada otot uterus, berdasar letaknya dibagi :
  • Myoma submucosa : terletak dibawah endometrium
  • Interstitial / intramural : terlrtak pada myometrium
  • Subserosa : terletak dibawah tunika serosa

Etiologi : belum jelas, disangka dari sel sel otot yang belum matang
Gejala klinis :
  • Sering tidak memberikan gejala
  • Adanya mass / benjolan dibawah perut
  • Perdarahan
  • Nyeri perut bagian bawah

Penatalaksanaan :
  • Konservatif, jika tak ada keluhan, dengan pemeriksaan periodik
  • Operasi :
  • Myomektomi
  • Hysterektomi : pada myoma yang besar dan multiple


MOLA HIDATIDOSA

  • Batasan : suatu neoplasma jinak dari trofoblas, dimana terjadi kegagalan pembentukan plasenta atau fetus, dengan terjadinya villi yang menggelembung sehingga menyerupai bentukan seperti buah anggur.

Gejala klinis :
  • Tanda kehamilan muda yang disertai perdarahan berulang
  • Hiperemesis
  • Tidak dirasakan gerakan janin atau balotemen
  • Tinggi uterus lebih besar dari usia kehamilan
  • Keluarnya gelembung mola bersama perdarahan
  • Titrasi Galli-Mainini positip sampai pengenceran 1/400

Penatalaksanaan :
  • Perbaiki keadaan umum
  • Kuretase
  • Berikan ergometrin 3 x I tablet selama 5 – 7 hari

CARCINOMA SERVIX

  • Tumor ganas pada cervix, dan merupakan kasus terbanyak, umur penderita antara 30 – 60 tahun, terbanyak 45 – 50 tahun

Etiologi :
  • Sebab langsung belum diketahui, tetapi berhubungan erat dengan faktor :
  • Jarang diketemukan pada perawan ( virgo )
  • Sering pada yang kawin, terutama pada gadis yang koitus pertamanya pada umur muda < 16 tahun
  • Sering pada multiparitas, terutama yang jaraknya dekat
  • Sering pada wanita dengan higiene suksual jelek
  • Sering pada wanita yang berganti ganti partner sek
  • Sering pada wanita yang suaminya tidak sirkumsisi ( ada smegma )
  • Sering pada wanita yang terinfeksi virus HPV ( Human Papilloma Virus, tipe 16 atau 18 )
  • Sering pada wanita perokok

Pembagian tingkat keganasan :
  • Tingkat I : carsinoma in situ, membrana basalis masih utuh
  • Tingkat II : carcinoma mikro invasif, sudah terjadi penyebaran tetapi belum sampai dinding panggul
  • Tingkat III : penyebaran sudah sampai ke 1/3 bagian distal vagina atau ke parametrium sampai dinding panggul
  • Tingkat IV : telah terjadi metastase yang jauh

Gambaran klinis :
  • Keputihan, makin lama berbau busuk
  • Perdarahan sehabis coitus
  • Perdarahan spontan
  • Gejala metastase jauh

Untuk mengetahui diagnosa dini perlu dilakukan pemeriksaan sitologi usapan servix yang disebut : Pap Smear

Penatalaksanaan :
  • Pada tingkat dini ( in situ ) dilakukan operasi histerektomi sederhana
  • Pada tingkat II dilakukan radioterapi
  • Pada tingkat III dan IV bersifat paliatif dan radioterapi

No comments:

Post a Comment