Friday, April 8, 2011

tentang MENOPAUSE Menurut dr-suparyanto

Dr. Suparyanto, M.Kes

MENOPAUSE

PENGERTIAN MENOPAUSE
  • Menopause adalah berhentinya mens secara permanen (Varney. H, 2007:301).
  • Menopause adalah masa transisi atau peralihan, dari tahun sebelum menstruasi terakhir sampai setahun sesudahnya (Lestary. D, 2010: 14)
  • Menstruasi merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan perdarahan menstruasi terakhir dalam kehidupan wanita (Andrews. G, 2010:465).

KARAKTERISTIK USIA MENOPAUSE
  • Menopause (menstruasi terakhir) menandai akhir masa reproduksi seorang wanita dan biasanya terjadi pada wanita berusia antara 45 dan 55 tahun dengan usia rata-rata 51 tahun (Andrews. G, 2010: 532).
  • Biasanya terjadi pada usia 50 tahun (Utama. H, 2006: 2)
.
MACAM-MACAM MENOPAUSE

a. Menopause premature (Dini)
  • Menopause yang terjadi sebelum 40 tahun (Prawirohardjo. S, 2005: 241). Menurut Dr. Purwantyastuti, bila seseorang mengalami henti haid di usia 30-an atau awal 40-an, maka orang tersebut dapat dikatakan mengalami menopause dini.
b. Menopause Normal
  • Menopause yang alami dan umumnya terjadi pada usia diakhir 40 tahun atau diawal 50 tahun (Andrews. G, 2010:466).
c. Menopause Terlambat
  • Menopause yang terjadi apabila seorang wanita masih mendapat haid di atas 52 tahun (Prawirohardjo. S, 2005: 241).

TANDA DAN GEJALA MENOPAUSE

  • Tanda dan gejala Menopause (Varney. H, 2007: 306) adalah:
a. Perubahan Pola Perdarahan
  • Pola yang paling umum adalah penurunan bertahap jumlah dan durasi aliran menstruasi, menyebabkan terjadinya bercak darah dan kemudian berhenti. Beberapa wanita akan mengalami menstruasi yang lebih sering atau lebih berat, hal ini biasanya refleksi dan produksi estrogen folikuler yang terus-menerus dengan atau tanpa ovulasi
b. Hot flash
  • Periode berulang dan sementara terjadinya kemerahan, berkeringat, dan perasaan panas, sering kali disertai palpitasi dan perasaan ansietas, dan kadang-kadang diikuti dengan demam.
c. Gangguan tidur
  • Masalah tidur yang berkaitan dengan menopause mungkin berkaitan dengan hot flash atau gangguan napas saat tidur. Wanita menopause dengan keluhan hot flash berat beresiko gangguan tidur, sementara wanita gemuk, mendengkur keras atau tidur berlebihan beresiko terhadap gangguan napas saat tidur.
d. Perubahan Atropik
  • Efek jangka panjang penurunan kadar estrogen termasuk penipisan epitelium vagina dan serviks, lapisan kapiler menjadi lebih tampak sebagai kemerahan yang terputus-putus. Ukuran serviks biasanya mengecil dengan menurunnya produksi mukus yang dapat menyebabkan disparenia. Traktus urinarius juga menunjukkan perubahan setelah menopause. Gejalanya dapat meliputi kering atau gatal pada vulva dan vagina atau dispareunia.
e. Perubahan Psikofisiologis
  • Trias gejala psikologis yang sering kali disebut dalam hubungannya dengan menopause adalah depresi alam perasaan, insomnia, dan penurunan minat seksual. Terdapat perbedaan antara insomnia sejati dengan perubahan tidur yang dikaitkan dengan keringat malam berlebihan. Hilangnya libido dapat dipengaruhi sejumlah faktor termasuk peningkatan depresi atau ansietas.
f. Perubahan Berat Badan
  • Menopause seringkali dianggap sebagai penyebab peningkatan berat badan pada wanita usia paruh baya. Rekomendasi untuk meningkatkan olahraga dan diet sehat yang meliputi pengawasan asupan kalori dan lemak harus dibuat untuk wanita seiring pertambahan usia mereka.
g. Perubahan Kulit
  • Sebagian besar perubahan kulit yang diperhatikan wanita pada masa menopause adalah kerusakan karena sinar matahari. Perubahan lain meliputi kulit kering, banyak berkeringat, pengerutan, perubahan fungsi pelindung, penipisan, dan penurunan penyembuhan luka.
h. Seksualitas
  • Selama bertahun-tahun telah menjadi anggapan bahwa semakin tua usia wanita, maka minat seks dan responsif wanita akan menurun. Mayoritas wanita yang mengalami menopause alami tidak melaporkan penurunan dalam hasrat seksual, kesenangan erotik, atau orgasme dan penurunan potensi seksual lebih sedikit pada wanita dibanding pria selama proses penuaan.
i. Perubahan Fungsi Tiroid
  • Disfungsi tiroid menjadi lebih umum terjadi seiring pertambahan usia wanita.


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN MENOPAUSE
  • Ada beberapa faktor yang mempengaruhi menopause (Baziad. A, 2003) yaitu:
a. Usia pertama haid
  • Beberapa ahli yang melakukan penelitian menemukan adanya hubungan antara usia pertama kali mendapat haid dengan usia seorang wanita memasuki menopause. Semakin muda seseorang mengalami haid pertama kalinya, semakin tua atau lama ia memasuki masa menopause.
b. Diabetes Melitus
  • Penyakit autoimun seperti Diabetes Melitus menyebabkan terjadinya menopause dini. Pada penyakit autoimun, antibodi yang terbentuk akan menyerang FSH.
c. Perokok berat
  • Pada wanita perokok diperoleh usia menopause lebih awal, sekitar 1,5 tahun (Varney. H, 2006: 302).
d. Minum alkohol
  • Wanita yang nulipara dan wanita yang banyak mengonsumsi daging, atau minum alkohol akan mengalami menopause yang lebih lambat .
e. Status gizi
  • Faktor yang juga mempengaruhi menopause lebih awal bisa dikarenakan konsumsi yang sembarangan. Jika ingin mencegah menopause lebih awal dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat seperti berhenti merokok, serta mengonsumsi makanan yang baik misalnya sejak masih muda rajin mengonsumsi makanan sehat seperti kedelai, kacang merah, bengkoang, atau pepaya (Baziad. A, 2010).
f. Sosial ekonomi
  • Menopause dipengaruhi oleh status ekonomi, disamping pendidikan dan pekerjaan suami. Begitu juga hubungan antara tinggi badan dan berat badan wanita yang bersangkutan termasuk dalam pengaruh sosial ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Achmadi. (2009), Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Status Gizi, Ketersediaan dan Produksi Pangan. http:/ anianaharani.blogspot.com diakses pada 17 Pebruari 2011
  2. Andrews, G, (2010), Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita: EGC. Jakarta
  3. Arisman. (2010), Gizi Dalam Daur Kehidupan: EGC. Jakarta
  4. Barasi, M. E, (2007), At A Glance Ilmu Gizi: Erlangga. Surabaya
  5. Baziad, Ali. (2003), Menopause dan Andropause: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta
  6. Baziad, Ali. (2010), Waspadai Menopause Dini. http://m.okezone.com diakses pada 7 Pebruari 2011
  7. Gibson. (1990). Pengertian Status Gizi. http:/www.rajawana.com diakses pada 15 Pebruari 2011
  8. Hadi. (2002). Pengertian Status Gizi. http:/www.rajawana.com diakses pada 15 Pebruari 2011
  9. Hanafiah. (1990). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wanita Menghadapi Pre Menopause. http://www.bascommetro.com diakses pada 25 Pebruari 2011
  10. Lestari, D. (2010), Seluk Beluk Menopause: Gara Ilmu. Jogjakarta
  11. Notoatmodjo, S. (2010), Metodologi Penelitian Kesehatan: Rineka Cipta. Jakarta
  12. Nursalam. (2008), Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Salemba Medika. Jakarta
  13. Paath, E. F. (2005), Gizi Dalam Kespro: EGC. Jakarta
  14. Prasetyo, Iin. (2008), Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Menopause Dini di Desa Kuncen, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang. http://digilib.unimus.ac.id diakses pada tanggal 7 Pebruari 2011
  15. Prawirohardjo, S. (2005), Ilmu Kandungan: Yayasan Bina Pustaka, Jakarta
  16. Purwantyastuti. (2008). Menopause Dini. http:/mimi-breastfriend.blogspot.com diakses pada 17 Pebruari 2011
  17. Sugiyono. (2007), Statistika Untuk Penelitian: Alfabeta. Bandung
  18. Supariasa, I.D.N. (2002), Penilaian Status Gizi: EGC. Jakarta
  19. Tirtawinata, T.C. (2006), Makanan Dalam Prespektif Al Qur’an dan Ilmu Gizi: FKUI. Jakarta
  20. Utama, H. (2006), Gizi Sehat Untuk Perempuan: FKUI. Jakarta
  21. Varney, H. (2007), Buku Ajar Asuhan Kebidanan: EGC. Jakarta
  22. (2009), Kehidupan Seksual Wanita Saat Memasuki Usia Menopause. http://psks.lppm.uns.ac.id diakses pada 17 Pebruari 2011

No comments:

Post a Comment