Oleh: Dr. Suparyanto, M.Kes
Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Penelitian dikatakan ilmiah jika memenuhi tiga indicator, yaitu: sistemati, logis dan emperis.
Penelitian harus sistematis artinya mempunyai urutan tertentu dalam pelaksanaannya, tidak boleh dibalak balik, harus dilakukan secara urut. Penelitian dimulai dengan adanya masalah, masalah yang akan diteliti kemudian dikaji berdasar teori yang telah ada, hasil kajian teori terhadap masalah akan menghasilkan hipotesa. Untuk membuktikan hipotesa yang telah dibuat diperlukan design penelitian agar pelaksanaan penelitian efektif dan efisien. Dengan design penelitian yang telah ditentukan, baru dimulai pengambilan data, data diambil dari obyek penelitian yang telah ditentukan (populasi, sampling dan sample) dengan menggunakan instrument penelitian. Data yang terkumpul kemudian dianalisis (coding, scoring, tabulating, uji statistic) untuk mendapatkan kesimpulan atas hipotesa yang telah dibuat.
Penelian harus logis, artinya masuk akal, penelitian tidak akan dikatakan ilmiah jika tidak masuk akal, misalnya meneliti tentang hasil perkawinan antara ikan dengan bebek, atau meneliti tentang cara melahirkan melalui telinga.
Penelitian harus emperis, artinya realita atau dapat diamati oleh indera kita, dapat didengar, dapat dibau, dapat dilihat, dapat dirasa atau dapat diraba. Penelitian yang tidak realitas berarti bukan penelitian ilmiah, contoh penelitian tentang santet, penelitian tentang bidadari.
Tujuan penelitian pada umumnya dibagi menjadi tiga yaitu: (1) menemukan, artinya meneliti sesuatu yang belum pernah ada; (2) membuktikan, artinya memastikan sesuatu yang sebelumnya diragukan; (3) mengembangkan, artinya menambah atau memperluas sesuatu yang pernah ditemukan sebelumnya.
Jenis penelitian dibagi menjadi dua bagian besar: (1) penelitian Deskriptif, yaitu penelitian yang tujuannya hanya menggambarkan masalah yang ada, tidak mencari penyebab masalahnya; (2) penelitian Analitik, adalah penelitian yang selain menggambarkan masalah juga mencari penyebab masalah untuk menemukan solusi pemecahan masalah. Pada penelitian analitik dibagi menjadi tiga pendekatan yaitu: (1) pendekatan cross sectional, yaitu penelitian dimana pengambilan data variable bebas dan variable tergantung dilakukan pada saat yang sama; (2) pendekatan cohort atau prospektif yaitu penelitian yang diikuti perjalannya kedepan, artinya data yang diambil duluan adalah data variable bebas kemudian setelah beberapa waktu tertentu baru diambil data variable tergantung untuk mengetahui akibat; (3) pendekatan retrospektif, yaitu penelitian yang diikuti perjalanannya kebelakang, artinya data yang diambil duluan adalah data variable tergantung (akibat), kemudian diikuti pada masa yang lampau untuk mengetahui data variable bebas (factor pengaruh).
Pendekatan penelitian yang lain adalah: (1) pendekatan deduktif, artinya penelitian yang mengambil kesempulan dari data yang bersifat umum untuk membuat kesimpulan baru yang bersifat khusus, misalnya: data umum: semua hewan akan mati, data khusus: kambing adalah hewan, kesimpulan: kambing akan mati; (2) pendekatan induktif, artinya penelitian yang mengambil kesimpulan dari data khusus untuk membuat kesimpulan baru yang bersifat umum, missal data khusus: Bambang berjalan tegak, Dewi berjalan tegak, Gaguk berjalan tegak, Fulan berjalan tegak, data umum: Bambang, Dewi, Gaguk, Fulan adalah manusia, kesimpulan: semua manusia berjalan tegak. Mengambil kesempulan secara induktif tidak dapat 100% benar, namun kebenarannya adalah mendekati benar, artinya tingkat kesalahannya pada penelitian ilmiah pada umumnya sebesar 5% atau 10%.
Referensi:
Notoatmojo, S., (2002), Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta
Tjokronegoro, A., (1999), Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran, Jakarta: FK UI
Machfoedz, dkk, (2005), Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan dan Kebidanan, Yogyakarta: Fitramaya
No comments:
Post a Comment