PENGERTIAN:
- Ileus adalah suatu keadaan dimana perjalanan pencernaan makanan terhenti atau terhambat
MACAM ILEUS
- Ileus Obstruktif : ileus yang disebabkan adanya sumbatan saluran pencernaan.
- Ileus Paralitik : ileus yang disebabkan gerakan (peristaltik) usus yang menghilang, disini tidak ada sumbatan
ETIOLOGI
- Ileus obstruktif :
- Corpus alienum, Galstone ileus, Cacing yang menggerombol, Tumor usus, Atresia / stenose usus, Pendesakan tumor pancreas, kandungan, Perlekatan / streng ileus, Invaginasi, Volvulus ( mluntir )
Ileus paralitik :
- Iritasi peritonium: peritonitis, trauma, pasca bedah
- Vaskuler: strangulasi, mesenteric thrombosis / emboli
- Iritasi ekstra peritonial: perdarahan , infeksi.
Berdasar letak obstruksi dibedakan:
- Obstruksi tinggi: bila sumbatan di lambung sampai ileum
- Obstruksi rendah: bila sumbatan di colon sampai anus
GEJALA KLINIS
ILEUS OBSTRUKTIF:
- Nyeri perut yang bersifat kolik
- Mual dan muntah
- Perut kembung ( distensi ) disertai konstipasi
- Ditemukan darm kontur (gambaran usus) dan darm steifung (gambaran peristaltik usus)
- Bising usus meningkat
- Pada pemeriksaan foto : ditemukan gambaran Harring bone appearance atau step leader fenomena
PENATALAKSANAAN
- Resusitasi cairan dan elektrolit
- Pemasangan selang nasogastrik dan kateter urine
- Antibiotik
- Pembedahan, tergantung kausa
GEJALA KLINIS
ILEUS PARALITIK
- Distensi yang hebat tanpa rasa nyeri ( kolik )
- Mual dan mutah
- Tak dapat defekasi dan flatus, sedikitnya 24 – 48 jam
- Pada palpasi ringan perut, ada nyeri ringan, tanpa defans muskuler
- Bising usus menghilang
- Gambaran radiologis : semua usus menggembung berisi udara
PENATALAKSANAAN
- Infus cairan dan elektrolit
- Melakukan dekompresi : pemasangan sonda lambung
- Antibiotika
- Pemberian obat yang merangsang peristaltik : golongan vitamin B1
REFERENSI:
- Lab/UPF Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo Surabaya, 1988, Pedoman Diagnosis dan Terapi Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo 1988, Surabaya, Percetakan RSUD Dr. Soetomo
No comments:
Post a Comment