Dr. Suparyanto, M.Kes
• Meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
• UHH : 66,2 tahun jadi 70,6 tahun
• IMR : 35 jadi 26 per 1000 lahir hidup
• MMR : 307 jadi 226 per 100.000 LH
• Gizi kurang anak balita : 25,8% jadi 20%
MASALAH KESEHATAN
• Disparitas status kesehatan antar daerah masih tinggi
• Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin à akibat beban ganda penyakit
• Kualitas/kuantitas /pemerataan/ dan keterjangkauan pelayanan kesehatan masih rendah terutama untuk maskin
• Perilaku masyarakat kurang mendukung PHBS
• Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan
• Pendanaan kesehatan
• Desentralisasi : pusat dan daerah tidak sinkron
PRIORITAS PEMBANGUNAN
• Pelayanan maskin
• Kesehatan ibu dan anak
• Penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana
STRATEGI UTAMA
- Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat.
- Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
- Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan
- Meningkatkan pembiayaan kesehatan
STRATEGI UTAMA 1
• Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat
– Seluruh desa menjadi desa siaga
– Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
– Seluruh keluarga sadar gizi
STRATEGI UTAMA 2
• Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
– Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu
– Setiap bayi, anak, ibu hamil dan kelompok masyarakat risiko tinggi terlindungi dari penyakit.
– Di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten
– Di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar
– Setiap Puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh masyarakat di wilayah kerjanya
– Pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit, puskesmas dan jaringannya memenuhi standar mutu
STRATEGI UTAMA 3
• Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan
– Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desa/lurah untuk kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat
– Setiap kejadian luar biasa (klb) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat
– Semua sediaan farmasi, makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat
– Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatan
– Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh indonesia
STRATEGI UTAMA 4
• Meningkatkan pembiayaan kesehatan
– Pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan daerah (15 % ; DAU à DAK, pendapatan sarana kes à tidak jadi PAD)
– Anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi kesehatan.
– Terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin.
ISU ANGGARAN
• Serapan anggaran didaerah masih rendah
• Masih banyak masalah dalam pengadaan barang
• Terputusnya rantai pelaporan yang seharusnya dilakukan
ISU UKBM
• Desa siaga
• Poskestren
• Penyakit menular: AIDS, TB, malaria
ISU NAKES
• Dokter, Dokter gigi PTT
• Bidan desa/ Bidan PTT
• Perawat
• (Jumlahnya?, statusnya?, Pengawasannya? Managementnya?)
ISU NASIONAL
• Flu burung
• Daerah terpencil
• KLB: Demam berdarah
NILAI
• Keberpihakan pada rakyat
• Bertindak cepat dan tepat
• Kerjasama Tim
• Integritas yang tinggi
• Transparan dan akuntabel
LANGKAH DEPKES
• Penyesuaian lama penugasan bagi dokter, dokter gigi PTT dgn kriteria Daerah Ter-pencil & Sangat Terpencil sesuai Permenkes RI Nomor: 312 Tahun 2006 yaitu, 1 (satu) tahun di daerah terpencil dan 6 (enam) bulan di daerah sangat terpencil .
• Insentif untuk dokter spesialis sebesar Rp.7.500.000, dokter umum/dokter gigi sebesar Rp.5.000.000, dan bidan sebesar Rp. 2.500.000,- sesuai Kepmenkes RI nomor: 132 Tahun 2006
• Pelayanan Kes Dokter terbang & RS Terapung
• Kerjasama FK Unhas-Pemda Papua-Depkes untuk penempatan senior residence di Papua.
RENCANA KEGIATAN DEPKES
• Menyusun standar ketenagaan di DACIL, DAGAL & DATAS
• Menganalisis masalah ketenagaan DACIL, DAGAL & DATAS
• Menyusun rencana kebutuhan ketenagaan Dacil, Dagal & Datas.
• Menyusun kebijakan & rekruitmen tenaga khusus untuk DACIL, DAGAL & DATAS.
• Rekruitmen tenaga kesehatan khusus untuk DACIL, DAGAL & DATAS.
• Tugas belajar bagi SDM Kes DACIL, DAGAL & DATAS.
• Tugas belajar bagi SDM Kes DACIL, DAGAL & DATAS .
• Pelatihan teknis dan pelatihan manajerial secara berkala dan berkelanjutan bagi SDM Kes DACIL, DAGAL & DATAS.
MASALAH RUMAH SAKIT
• Sarana pelayanan kesehatan belum merata serta belum memenuhi standar mutu dan Standar Pelayanan Minimal yang harus dipenuhi (UGD, BD/UTD RS, PONEK di RS)
• Sarana Kesehatan tidak optimal dikarenakan Pembangunan baru tidak didukung studi kelayakan yang akurat
• Jauh dari pemukiman penduduk
• Tidak didukung sarana jalan dan transportasi
• Lokasi tidak strategis
• Tidak sesuai dengan kebutuhan pelayanan masyarakat setempat (terlalu mewah ataupun minim)
• Tidak didukung sarana listrik dan air
• Dana APBN terbatas dan kontribusi APBD tidak memadai serta tidak sinergis dan duplikasi
TAHAP PEMBANGUNAN RS
• Penyusunan Study Kelayakan (Feasibility Study)
• Master Program atau Program Induk
• Master Plan atau Rencana Induk
• Detail Design atau Rancang Bangun Rinci
MASALAH DOKTER SPESIALIS
• Jumlah dokter spesialis masih kurang memenuhi kebutuhan
• Terbatasnya produksi
• Distribusi dokter spesialis tidak merata
• Kualitas dan kuantitas pelayanan medik spesialistik masih perlu ditingkatkan
• Menyebabkan derajat kesehatan rendah
No comments:
Post a Comment