Sunday, January 10, 2010

ANTIGEN DAN ANTIBODI /AGLUTINOGEN (Antigen and Antibody)

Dr. Suparyanto, M.Kes

APA ITU ANTIGEN

  • Antigen: bahan yang dapat merangsang respon imun dan dapat bereaksi dengan antibodi
  • Macam Antigen:
  1. Imunogen: bahan yg dpt merangsang respon imun
  2. Hapten: bahan yg dpt bereaksi dengan antibody


APA ITU EPITOP DAN PARATOP

  1. Epitop/Determinan → bagian dari antigen yg dpt mengenal/ menginduksi pembenntukan antibodi
  2. Paratop → bagian dari antibodi yg dpt mengikat epitop

MACAM ANTIGEN BERDASARKAN EPITOP

Unideterminan, univalen → jenis epitop satu dan jumlahnya satu
_#__________________________

Unideterminan, multivalen → jenis epitop satu, jumlah lebih dari satu
___#___#____#_______________

Multideterminan, univalen → jenis epitop lebih dari satu dan jumlahnya satu
_#__@___*___________________

Multideterminan, multivalen → jenis epitop lebih dari satu, jumlah lebih dari satu
___#_#_#_@__@__$__$__$___$_


MACAM ANTIGEN BERDASARKAN SPESIFISITAS

  1. Heteroantigen → dimiliki banyak spesies
  2. Xenoantigen → dimiliki spesies tertentu
  3. Alloantigen → dimiliki satu spesies
  4. Antigen organ spesifik → dimiliki organ tertentu
  5. Autoantigen → berasal dari tubuhnya sendiri

MACAM ANTIGEN BERDASARKAN KETERGANTUNGAN PADA SEL T

  1. T dependen → perlu pengenalan thd sel T dan sel B → untuk merangsang antibodi
  2. T Independen → dpt merangsang sel B tanpa mengenal sel T dahulu

MACAM ANTIGEN BERDASARKAN BAHAN KIMIANYA

  1. Karbohidrat → imunogenik
  2. Lipid: tidak imunogenik → hapten
  3. Asam nukleat → tidak imunogenik
  4. Protein → imunogenik

APA ITU ANTIBODI

  • Antibodi → protein serum yang mempunyai respon imun (kekebalan) pada tubuh → Imunoglobulin (Ig)
  • Ig dibentuk oleh sel plasma (proliferasi sel B) akibat kontak/dirangsang oleh antigen
  • Macam Imunoglobulin: Ig G, Ig A, Ig M, Ig E, Ig D

IMUNOGLOBULIN G

  • Terbanyak dalam serum (75%)
  • Dapat menembus plasenta → membentuk imunitas bayi sampai berumur 6-9 bulan
  • Mempunyai sifat opsonin → berhubungan erat dengan fagosit, monosit dan makrofag
  • Berperan pada imunitas seluler → dapat merusak antigen seluler → berinteraksi dengan komplemen, sel K, eosinofil dan neutrofil

IMUNOGLOBULIN A

  • Sedikit dalam serum
  • Banyak terdapat dalam → saluran nafas, cerna, kemih, air mata, keringat, ludah dan air susu
  • Fungsi:
  • Menetralkan toksin dan virus,
  • Mencegah kontak antara toksin/ virus dng sel sasaran
  • Mengumpalkan/ mengganggu gerak kuman → memudahkan fagositosis

IMUNOGLOBULIN M

  • Tidak dapat menembus plasenta
  • Dibentuk pertama kali oleh tubuh → akibat rangsangan antigen → sifilis, rubela, toksoplasmosis
  • Fungsi:
  • Mencegah gerakan mikroorganisme antigen → memudahkan fagositosis
  • Aglutinosis kuat terhadap antigen

IMUNOGLOBULIN E

  • Jumlah paling sedikit dalam serum
  • Mudah diikat oleh sel mastosit, basofil dan eosinofil
  • Kadar tinggi pada kasus: alergi, infeksi cacing, skistosomiasis, trikinosis
  • Proteksi terhadap invasi parasit seperti cacing

IMUNOGLOBULIN D

  • Sedikit ditemukan dalam sirkulasi
  • Tidak dapat mengikat komplemen
  • Mempunyai aktifitas antibodi terhadap → makanan dan autoantigen

REFERENSI

  1. Harper, Rodwell, Mayes, 1977, Review of Physiological Chemistry
  2. Colby, 1992, Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma, Jakarta, EGC
  3. Wirahadikusumah, 1985, Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid, Bandung, ITB
  4. Harjasasmita, 1996, Ikhtisar Biokimia Dasar B, Jakarta, FKUI
  5. Toha, 2001, Biokimia, Metabolisme Biomolekul, Bandung, Alfabeta
  6. Poedjiadi, Supriyanti, 2007, Dasr-Dasar Biokimia, Bandung, UI Press

No comments:

Post a Comment