Tuesday, March 2, 2010

DIAGNOSIS SAKIT

Dr. Suparyanto, M.Kes

Cara Diagnosis
  • Diagnosis adalah upaya untuk menegakan atau mengetahui jenis penyakit yang diderita oleh seseorang atau maslah kesehatan yang dialami oleh masyarakat
Cara diagnosis: (Ahlbom)
  1. Anamnesis
  2. Pemeriksaan fisik
  3. Tes Pemeriksaan

Anamnesis
  • Anamnesis adalah upaya untuk mencari keluhan yang berupa gejala (simptom) yang dirasakan pasien
  • Berdasarkan apa yang dirasakan pasien (hasil observasi objektif pasien)
  • Contoh: sakit kepala, mual, sakit perut, linu-linu

Pemeriksaan Fisik
  • Pemeriksaan fisik adalah upaya untuk mencari Tanda (sign) yaitu hasil pengamatan obyektif dokter/tenaga kesehatan terhadap keluhan pasien
  • Berdasarkan apa yang ditemukan tenaga kesehatan dalam pemeriksaan
  • Contoh: panas, edem, memar, kembung

Test Pemeriksaan
  • Test pemeriksaan adalah upaya untuk membantu menegakan diagnosis dengan Pemeriksaan laboratorium atau alat lain (USG, EKG, Rontgen)
  • Contoh: pemeriksaan darah lengkap, widal, foto dada, USG abdomen

Beda Diagnosis Sakit antara UKM dan UKP



Definisi Kasus
  • Kasus adalah mereka yang menderita suatu penyakit (UKP) atau masalah kesehatan (UKM)
  • Upaya diagnosis adalah upaya mendefinisikan jenis penyakit atau masalah kesehatan
  • Pada UKP, diagnosis perlu untuk intervensi Terapi
  • Pada UKM, diagnosis perlu untuk strategi pemberantasan atau pencegahan penyakit di masyarakat

Untuk mendefinisikan kasus perlu kriteria diagnosis:
  1. Pemisahan sehat dan sakit
  2. Status sakit: mungkin (possibel); barangkali (probable); pasti (definitif)
  3. Status sakit: ringan; sedang; berat
  4. Stadium penyakit: stadium I; II; III dan IV

Contoh Kasus TB
  • Diagnosis Possible jika ada keluhan batuk berdahak > 2 minggu
  • Diagnosis Probable jika ada respon dengan pengobatan anti TB atau gejala batuk berdahak warna kuning kehijauan dan batuk darah (hematemisis)
  • Diagnosis Definitif jika ditemukan BTA dalam sputum

Apa diagnosis possible, probable dan definitif untuk kasus: Polio, kusta, DBD, HIV/AIDS

Status Kesehatan
1. The Traditional (Ecological) Model
2. The Health Field Concept (H.L. Laframboise, 1973)
3. The Environment of Health (Hendrik L. Blum, 1974)

The Traditional (Ecological) Model



  • Status kesehatan menurut model ekologi adalah hasil interaksi antara Host, Agent & Environment
  • Status kesehatan Sehat, jika hasil interaksi ketiga faktor dalam keadaan seimbang
  • Status kesehatan Sakit jika hasil interaksi negatif atau ada gangguan

Gangguan Keseimbangan
  • Kemampauan agent meningkat misal virulensi bertambah atau resistensi bertambah
  • Kepekaan Host meningkat misal gizi turun, kecapekan, kekebalan tubuh menurun

  • Pergeseran lingkungan yang meningkatkan kemampuan agent misal lingkungan kotor, hujan
  • Perubahan lingkungan yang meningkatkan kepekaan Host misal kepadatan penduduk, hujan, kemarau

The Health Field Concept (Laframboise)



  • Status Kesehatan Sehat menurut Model Laframboise jika semua faktor mendukung
  • Status Kesehatan Sakit, jika ada salah satu atau lebih faktor tidak mendukung

The Environment of Health (Blum)



  • Status Kesehatan Sehat menurut Blum, jika semua faktor mendukung
  • Status Kesehatan Sakit, jika satu atau lebih faktor tidak mendukung
  • Bedanya dengan konsep Lamframboise adalah pada model Blum telah ditentukan faktor prioritas terhadap faktornya
Prioritas faktor:
  1. Lingkungan
  2. Perilaku
  3. Pelayanan kesehatan
  4. Keturunan

Referensi
  1. Noor, 1997, Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular, Jakarta, PT. Rineka Cipta
  2. Bustan, 2000, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Jakarta, PT. Rineka Cipta
  3. Bustan, 2002, Pengantar Epidemiologi, Jakarta, PT. Rineka Cipta
  4. Notoatmojo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip Prinsip Dasar, Jakarta, PT. Rineka Cipta
  5. Entjang, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti
  6. Vaughan, Morrow, 1993, Panduan Epidemiologi Bagi Pengelolaan Kesehatan Kabupaten, Bandung, ITB

No comments:

Post a Comment