Sunday, December 12, 2010

PENGARUH KB SUNTIK TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN

Dr. Suparyanto, M.Kes

PENGARUH KB SUNTIK TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN

PENGERTIAN BERAT BADAN
  • Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting yang digunakan sebagai ukuran laju pertumbuhan fisik, disamping itu berat badan digunakan sebagai ukuran perhitungan dosis obat dan makanan. Berat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air, dan mineral pada tulang.
  • Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai pertimbangan (Supariasa, 2003:56) yaitu parameter yang baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat karena perubahan-perubahan konsumsi makanan dan kesehatan.

PERUBAHAN BERAT BADAN
  • Perubahan berat badan adalah berubahnya ukuran berat, baik bertambah atau berkurang akibat dari konsumsi makanan yang diubah menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit. Perubahan berat badan dibagi menjadi:
  1. Berat badan meningkat atau naik jika hasil penimbangan berat badan lebih besar dibandingkan dengan berat badan sebelumnya.
  2. Berat badan menurun jika hasil penimbangan berat badan lebih rendah dibandingkan berat badan sebelumnya.

PENGARUH KB SUNTIK TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN
  • Pemakaian kontrasepsi suntik baik kontrasepsi suntik bulanan maupun tribulanan mempunyai efek samping utama yaitu perubahan berat badan. Faktor yang mempengaruhi perubahan berat badan akseptor KB suntik adalah adanya hormon progesteron yang kuat sehingga merangsang hormon nafsu makan yang ada di hipotalamus. Dengan adanya nafsu makan yang lebih banyak dari biasanya tubuh akan kelebihan zat-zat gizi. Kelebihan zat-zat gizi oleh hormon progesteron dirubah menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit. Perubahan berat badan ini akibat adanya penumpukan lemak yang berlebih hasil sintesa dari karbohidrat menjadi lemak (Mansjoer, 2003).

EFEK SAMPING METODE KELUARGA BERENCANA SUNTIK TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN
  • Menurut Hartanto (2003:150) salah satu efek samping dari metode suntikan adalah adanya penambahan berat badan. Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari satu kilogram sampai lima kilogram dalam tahun pertama. Penyebab pertambahan berat badan tidak jelas. Tampaknya terjadi karena bertambahnya lemak tubuh, dan bukan karena retensi cairan tubuh. Hipotesa para ahli: DMPA (Depot medroxy progesterone acetate) merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari pada biasanya.
  • Wanita yang menggunakan kontrasepsi Depot medroxy progesterone acetate (DMPA) atau dikenal dengan KB suntik tiga bulan, rata-rata mengalami peningkatan berat badan sebanyak 11 pon atau 5,5 kilogram, dan mengalami peningkatan lemak tubuh sebanyak 3,4% dalam waktu tiga tahun pemakaian, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University of Texas Medical Branch (UTMB) (Mansjoer, 2003:354). Sedangkan pada kontrasepsi suntik bulanan efek samping terhadap berat badan sangatlah ringan, umumnya pertambahan berat badan sedikit (Hartanto, 2003:158).
  • Efek samping utama pemakaian DMPA adalah kenaikan berat badan. Sebuah penelitian melaporkan peningkatan berat badan lebih dari 2,3 kilogram pada tahun pertama dan selanjutnya meningkat secara bertahap hingga mencapai 7,5 kilogram selama enam tahun. Sedangkan pemakaian cyclofem berat badan meningkat rata-rata dua hingga tiga kilogram tahu pertama pemakaian, dan terus bertambah selama tahun kedua (Varney, 2007:483, 484).
  • Pada dasarnya perubahan berat badan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Secara umum faktor tersebut dapat dibagi atas dua golongan besar yaitu faktor intern dan faktor ekstern (Bindiknakes, 2001:40):
Faktor intern
  • Adalah faktor yang dapat mempengaruhi berat badan seseorang dan bersumber dari atau pada tubuh itu sendiri. Dalam hal ini terbagi menjadi 4 bagian yaitu:
1.Usia.
  • Analoginya perkembangan berat badan akan sangat baik pada umur tertentu dan akan sangat berkurang sejalan dengan bertambahnya grafik umur kita.
2.Kejiwaan.
  • Secara tidak langsung aspek kejiwaan (psikologis) juga dominan dalam mempengaruhi kerja metabolisme di dalam tubuh.
3.Hereditas.
  • Kadang-kadang dapat terjadi di dalam suatu keluarga timbulnya sifat dominasi dalam hal menurunkan bentuk fisik keturunannya.

Faktor ekstern
  • Maksudnya adalah semua faktor yang dapat berpengaruh terhadap perubahan berat badan secara langsung dan bersumber dari luar tubuh.
1.Makanan.
  • Aneka jenis makanan yang kita konsumsi sehari-hari sangat berguna dalam proses pertumbuhan berat badan kita.
2.Lingkungan fisik.
  • Gangguan lainnya secara langsung mempengaruhi berat badan seseorang misalnya luka yang menyebabkan perdarahan berat, kecelakaan yang menyebabkan rusak atau terpotongnya salah satu anggota tubuh kita.

HUBUNGAN ANTARA KB SUNTIK DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN
Efek samping utama bagi beberapa akseptor pemakai kontrasepsi suntik adalah kenaikan berat badan.
  • Bukti menunjukkan kenaikan berat badan selama penggunaan DMPA, hal ini karena dalam kontrasepsi suntik mengandung hormon progesteron dan estrogen. Hormon estrogen merangsang pusat nafsu makan yang ada di hipotalamus.
  • Dengan bertambahnya nafsu makan, karbohidrat yang dikonsumsi dari makanan oleh hormon progesteron dirubah menjadi lemak, sehingga terjadi penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah.

REFERENSI
  1. Arikunto, 2005. Prosedur penelitian dengan pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
  2. Binadiknakes, 2001. Elektromedik dan pengembangannya. Edisi No 17.
  3. BKKBN, 2002. Informasi Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: BKKBN.
  4. BKKBN, 2004. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi: Kebijakan Program dan Kegiatan tahun 2005-2009. Jakarta: BKKBN.
  5. BKKBN, 2005. Unit Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: BKKBN.
  6. Bhuono, 2005. Strategis Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yoagyakarta: Andi offset.
  7. Manuaba, 2002. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC.
  8. Hartanto, 2002. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
  9. Hastono, 2008. Metode Statistik Inferensial. Jakarta: Universitas Indonesia.
  10. Mansjoer, 2003. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 Edisi 3. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indoensia.
  11. Notoatmodjo, 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
  12. Nursalam, 2003. Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Infomedika.
  13. Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitan Ilmu Keperawatan, Edisi III . Jakarta: Salemba Medika.
  14. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 2004. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
  15. Soedigdo, 2002. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, Jakarta: Binarupa Aksara.
  16. Sugiyono, 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfa Beta.
  17. Varney, 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan edisi 4. Jakarta: EGC.
  18. Verralls, 2008. Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan Edisi ke 3. Jakarta: EGC
  19. Wiknjosastro, 2006. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.


    No comments:

    Post a Comment