Sunday, December 19, 2010

UJI RELIABILITAS KUESIONER PENELITIAN

Dr. Suparyanto, M.Kes

UJI RELIABILITAS KUESIONER PENELITIAN

PENGERTIAN
  • Uji reliabilitas adalah uji untuk memastikan apakah kuesioner penelitian yang akan dipergunakan untuk mengumpulkan data variabel penelitian reliabel atau tidak. Kuesioner dikatakan reliabel jika kuesioner tersebut dilakukan pengukuran berulang, akan medapatkan hasil yang sama.

CARA PENGUJIAN RELIABILITAS KUESIONER PENELITIAN
  • Pengujian reliabilitas kuesioner dapat dilakukan secara eksternal dan internal
  • Secara eksternal cara pengujian reliabilitas kuesioner penelitian ada tiga cara:
  1. Teknik pengukuran ulang (test-retest)
  2. Teknik belah dua
  3. Teknik paralel

TEKNIK PENGUKURAN ULANG (TEST-RETEST)
  • Untuk melakukan uji reliabilitas kuesioner dengan teknik pengukuran berulang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
  • Kuesioner diujicobakan sebanyak dua kali dengan responden yang sama, namun pada waktu yang berbeda
  • Selang waktu antara pengukuran pertama dan kedua sebaiknya antara 15 – 30 hari, jika kurang dari 15 hari dikuatirkan responden masih ingat terhadap jawaban yang telah diberikan, dan jika lebih dari 30 hari dikuatirkan terjadi perubahan pada fenomena yang diukur
  • Hasil pengukuran pertama dan kedua dikorelasikan dengan korelasi product moment
  • Kuesioner dikatakan reliabel, jika hasil “r” hitung lebih besar dari “r” tabel

TEKNIK BELAH DUA
  • Teknik belah dua uji reliabilitas kuesioner penelitian adalah sebagai berikut:
  1. Mengujicoba kuesioner kepada responden, kemudian dihitung validitas itemnya. Item yang valid dikumpulkan jadi satu, item yang tidak valid dibuang
  2. Membagi item yang valid menjadi dua dengan cara random, separo masuk kelompok pertama dan sepro berikutnya masuk kelompok kedua
  3. Skor untuk masing-masing kelompok ditotal, sehingga ada total kelompok pertam dan total kelompok kedua
  4. Mengkorelasikan skor total kelompok pertama dan skor total kelompok kedua dengan korelasi product moment
  5. Angka korelasi belah dua akan lebih rendah dengan angka korelasi total (tidak dibelah), untuk menghitung angka korelasi total digunalakan rumus
  6. Kuesioner dikatakan reliabel jika, angka korelasi belah dua lebih rendah dari angka korelasi total

TEKNIK PARALEL
  • Teknik ini disebut juga equivalent form atau alternatitive form, adapun langkahnya sebagai berikut:
  • Membuat dua kuesioner yang digunakan untuk mengukur aspek yang sama
  • Kedua kuesioner diberikan pada responden yang sama, kemudian dicari validitasnya
  • Untuk memnghitung reliabilitas perlu mengkorelasikan skor total dari kedua jenis kuesioner tersebut
  • Teknik korelasi yang dipakai adalah korelasi product moment
  • Kuesioner dikatakan reliabel jika nilai “r” hitung lebih besar dari “r” tabel
UJI INTERNAL
  • Secara internal, pengujian reliabilitas kuesioner dilakukan dengan mengujicoba kuesioner sekali saja, kemudian dilakukan analisis untuk memprediksi reliabilitas kuesioner tersebut. Teknik analisis yang dapat dipergunakan untuk memprediksi reliabilitas kuesioner adalah:
  1. Teknik belah dua Spearman Brown (split half)
  2. Rumus KR 20 (Kuder Richardson)
  3. Rumus KR 21 (Kuder Richardson)
  4. Analisis varians Hoyt (Anova Hoyt)
  5. Alfa Cronbach

Secara umum dapat dikatakan bahwa, uji reliabilitas kuesioner penelitian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
  1. Repeated Measured (pengukuran berulang)
  2. One shot (sekali ukur)

  • Repeated Measured (pengukuran berulang) dapat dilakukan dengan cara: test-retest, equivalent dan gabungan keduanya. Terdapat tiga pilihan korelasi untuk teknik uji ini: Korelasi produk moment dari Pearson, Kendall’s tau-b dan Spearman. Untuk menentukan kuesioner reliabel dengan cara membandingkan nilai “r” hitung dan “r” tabel, jika nilai “r” hitung lebih besar dari “r” tabel, maka kuesioner dinyatakan reliabel
  • Metode one shot dapat dilakukan dengan software SPSS, dengan interpretasi sebagai berikut: untuk keputusan kelompok, variabel dikatakan reliabel jika mempunyai koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,5 atau lebih, sedangkan untuk pengambilan keputusan individu, maka reliabilitas yang diperbolehkan adalah sebesar 0,90

REFERENSI
  1. Sugiyono, 2010, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta
  2. Singarimbun, 1989, Metode Penelitian Survai, Jakarta: LP3ES
  3. Pratista, 2005, Aplikasi SPSS 10.05 dalam Statistik dan Rancangan Percobaan, Bandung: Alfabeta


No comments:

Post a Comment